- Back to Home »
- Kunjungan Menwa Universitas Borobudur Pada Alpalhan TNI 2013
Posted by : Menwa Unbor
Minggu, 10 Februari 2013
Kunjungan Resimen mahasiswa Universitas Borobudur Pada Alpalhan TNI 2013 |
Rabu, 30 Januari 2013 – Resimen Mahasiswa Universitas Borobudur
berkesempatan untuk berkunjung pada Pameran Alpalhan 2013 yang
dilaksanakan oleh Markas Besar TNI di Cilangkap. Dimana kegiatan
tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan dalam rangka
kegiatan Rapat Pimpinan TNI 2013.Tema Rapim TNI 2013 yaitu “Melalui
Rapim TNI 2013, Kita Perkuat Komitemen Dan Semangat Revitalisasi
Alutsista TNI Guna Memantapkan Profesionalisme dan Eksistensi Peran
Strategis TNI Di Bidang Pertahanan”. Pameran dibuka pada tanggal 29
Januari 2013 dan berakhir keesokan harinya pada tanggal 30 Januari 2013.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Foto bersama Perwira Polisi Militer TNI-AD |
Foto Bersama Letkol(L) Merpati.S |
Pada pameran tersebut, terdapat berbagai macam stand
dari berbagai perusahaan dalam Negeri yang memamerkan produk-produk
peralatan pertahanan yang diproduksi oleh Anak Bangsa. Salah satu
peserta Pameran yaitu PT. Pindad
yang berkesempatan memamerkan produk-produk berupa persenjataan yang
mulai diproduksi dan digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia.
Panser Anoa PT.Pindad |
Dalam pameran tersebut, selain terdapat pameran teknologi persenjataan,
terdapat juga berbagai teknologi transportasi, seragam, perumahan tahan
bencana, dan juga berbagai produk uniform Tentara Nasional Indonesia yang
mulai dipergunakan dan diperbarui. Dan pada kesempatan tersebut
terdapat demo-demo yang sangat menghibur pada pengunjung pameran yang
didominasi mahasiswa dan juga siswa-siswa SMA Se-jakarta. Salah satu
demo yang dipamerkan yaitu demo Kendaraan Tempur Panser Anoa yang
merupakan Panser Terbaik Dunia karya Indonesia yang dikemudikan oleh
salah satu prajurit TNI.
Robot Penjinak Bom Jihandak |
Selain Panser, tak kalah juga pameran Robot Penjinak Bom dari JIHANDAK
TNI yang memperagakan teknis penjinakan Bom yang saat ini dapat
dilakukan oleh sebuah robot dan hanya dimonitoring dan dikontrol oleh
manusia yang dapat terletak jauh dari lokasi bom sehingga dapat
meminimalisir jatuhnya korban suatu ketika terdapat serangan teroris