- Back to Home »
- Menwa »
- Resimen Mahasiswa
Posted by : Menwa Unbor
Kamis, 06 September 2012
Resimen Mahasiswa
(Menwa) adalah salah satu di antara sejumlah kekuatan sipil untuk
mempertahankan negeri. Ia lahir di perguruan tinggi sebagai perwujudan
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata),
beranggotakan para mahasiswa
yang merasa terpanggil untuk membela negeri. Para anggota Menwa (wira)
di setiap kampus membentuk satuan, yang disebut Satuan. Sebagai salah
satu unit kegiatan kemahasiswaan, komandan satuan melapor langsung
kepada rektor/pimpinan perguruan tinggi.
SEJARAH
Tanggal 13 Juni - 14 September 1959 diadakan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat.
Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap mempertahankan home-front
dan bila perlu ikut memanggul senapan ke medan laga. Mahasiswa-mahasiswa
walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak mengenakan lambang Siliwangi.
Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat; termasuk juga mahasiswanya.
Isi Trikora:
1. Pantjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
2. Gagalkan Negara Boneka Papua
3. Adakan Mobilisasi Umum
Sejak
Trikora bergema maka kewaspadaan nasional makin diperkuat, makin
memuncak sehingga timbul rencana pendidikan perwira cadangan di
Perguruan Tinggi. Berdasarkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi,
maka oleh pihak Universitas pada 20 Januari 1962
dibentuk suatu badan koordinasi yang diberi nama Badan Persiapan
Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (disingkat
BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI/ Siliwangi, beranggotakan :
1. Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator
2. Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
3. Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
4. Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.
Pada Februari 1962
diadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk
Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal
dengan sebutan Latihan Pasopati. Pada 20 Mei 1962 anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959
dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW.
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti
dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran
1962-1963. termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar
(Bandung khususnya) mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan
prajurit-prajurit TNI. (Sekarang Secaba Dam III/ Slw, Bihbul).
Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa universitas dan
akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari
RINSIL. 12 Juni 1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal
TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja
dilakukan oleh Menko sendiri. Garuda Mahawarman resmi berdiri
berdampingan dengan Harimau Siliwangi.